STITNU Al-Farabi di Pangandaran Launching Program Unggulan

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama atau STITNU Al-Farabi Pangandaran melaunching program unggulan ‘Al-Farabi Excellent Program’.

Wakil Ketua II STITNU Al-Farabi Pangandaran Samsudin Aziz mengatakan, program tersebut merupakan kurikulum tambahan bagi mahasiswa dan mahasiswi. Dengan kuota terbatas yang didanai oleh APBN.

“Al-Farabi Excellent Program mulai dilaksanakan di tahun 2021, dengan jumlah mahasiswa dan mahasiswi sebanyak 15 orang,” katanya kepada ruber.id, Sabtu (6/2/2021).

Adapun kriteria mahasiswa yang masuk hasil seleksi dalam program tersebut, di antaranya penerima Kartu Indonesia Pintar atau KIP. Kemudian, penerima manfaat Program Keluarga Harapan atau PKH dan mahasiswa/mahasiswi yang berprestasi.

“Mereka yang mengikuti Al-Farabi Excellent Program tidak dipungut biaya. Karena fasilitas dan sarana mereka selama mengikuti kelas sudah didanai oleh pemerintah,” ujarnya.

Baca juga:  Bolos Sehari, Tunjangan ASN di Pangandaran Bakal Dipotong 5%

Adanya Al-Farabi Excellent Program, kata Samsudin, menjadi sebuah program yang berkelanjutan di STITNU pada setiap angkatan. Bakal mencetak mahasiswa unggulan yang memiliki personal branding, social relationship dan service attitude.

Untuk mencapai tujuan yang sudah digagas, pihak kampus telah menyusun kurikulum khusus untuk disampaikan kepada mahasiswa. Di antaranya keterampilan teknologi informasi, Bahasa Inggris (English Academic).

Kemudian, karya tulis ilmiah dan implementasi akhlakul karimah dalam memberikan pelayanan terbaik (service attitude). Ke depan, diyakininya tak ada lagi cerita sarjana nganggur atau bingung mencari kerja.

“Kami juga akan terus mengimbau kepada mahasiswa peserta Al-Farabi Excellent Program untuk serius dalam mengikuti setiap materi kurikulum. Proses sekarang ini hasilnya akan dinikmati di masa mendatang,” tuturnya.

Baca juga:  Pantai Pangandaran, Tempat Untuk Liburan dan Belajar

Samsudin menyebutkan, kurikulum yang telah disusun dan menjadi agenda dalam program tersebut bakal melahirkan sumber daya manusia atau SDM yang siap pakai.

“Bisa jadi programmer, penerjemah bahasa (inggris) atau pemandu wisata. Bahkan bisa juga menjadi jurnalis, ada dalam materi karya tulis ilmiah nanti,” sebutnya.***