BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Hanjas Prasetya, 23, salah seorang pelukis muda asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang tidak memiliki pelatih.
Bakatnya di dunia seni rupa sudah terlihat sejak masih duduk di bangku TK. Karena tidak miliki pelatih tetap, hingga SMP pun talentanya tak tersalurkan.
Dia mengaku hobi dan bakatnya terpendam bertahun-tahun. Setelah lulus dari SMA pun tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, karena faktor biaya.
Merasakan banyak waktu yang terbuang sia-sia, akhirnya Hanjas berniat memilih masa depan hidupnya dengan mendalami bakat kerajinan tangan yang dia miliki.
“Saya menekuni seni rupa (melukis) setelah lulus dari SMK Bakti Karya Parigi, karena tidak memiliki aktivitas lain,” kata pelukis muda ini yang tinggal di Dusun Balengbeng, Margacinta, Kecamatan Cijulang.
Selain itu, dirinya bercita-cita mendirikan sanggar lukis bahkan ingin mempunyai program les gratis untuk berbagi ilmu bagi siapa saja yang berminat menekuni dunia seni rupa.
“Jangan sampai anak-anak yang punya bakat dan talenta melukis bernasib seperti saya, tidak punya pelatih. Anak remaja maupun dewasa yang hobi melukis harus tersalurkan,” ujarnya.
Saat ini keseharian Hanjas disibukkan dengan aktivitas mengerjakan pesanan lukisan konsumennya. Karena didasari hobi, harga lukisan yang dikerjakannya relatif murah.
“Harga lukisan hitam putih ukuran A3 tanpa pigura Rp150.000, kalau pakai bingkai Rp250.000. Sedangkan ukuran A4 tanpa pigura Rp100.000, kalau pakai bingkai Rp130.000,” sebutnya.
Hanjas menerangkan, waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan lukisan ukuran A4 selama 6 jam. Sedangkan pengerjaan lukisan ukuran A3 bisa menghabiskan waktu mencapai 8 jam.
“Kalau lagi tidak ada pesanan, saya menghabiskan waktu untuk membuat lukisan tokoh publik atau pejabat. Seperti pak Presiden Jokowi, Gubernur Jabar dan Ibu Susi Pudjiastuti,” terangnya.***