Siap Hadapi Pilkada 2020, Pasangan Jeje-Ujang Endin Kunjungi 3 Pondok Pesantren di Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat Jeje Wiradinata-Ujang Endin Indrawan bersilaturahmi ke sejumlah ulama dan umara di Kecamatan Padaherang.

Selain itu, pasangan bupati/wakil bupati yang memiliki jargon Juara (Jeje Ujang Endin Amanah Rakyat) ini juga, mengunjungi beberapa tokoh masyarakat di sejumlah tempat.

Dalam kegiatan tersebut, pasangan yang dinilai telah siap menghadapi Pilkada 2020 ini didampingi mantan Ketua DPRD Pangandaran Iwan M Ridwan.

Pantauan di lapangan, Jeje dan Ujang Endin bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mafatihul Huda dan Ponpes Riyadussalikin.

Diketahui, pengasuh Ponpes Mafatihul Huda adalah KH Misbahul Munir, sedangkan Kiai Luthfi Fauzi sebagai pengasuh Ponpes Riyadussalikin.

Baca juga:  Ada Restu dan Instruksi Partai, Adang Hadari Siap Tarung di Pilkada Pangandaran

Dalam silaturahmi didua tempat yang tidak jauh itu, tiada lain kedatangan Jeje dan Ujang Endin untuk meminta do’a dan restu.

“Romo kiai ini guru saya di thoriqoh, bahkan sudah dianggap sebagai orang tua sendiri.”

“Kedatangan kami ini untuk silaturahmi, minta do’a restu. Minta dido’ain agar diberi kelancaran dalam mengikuti Pilkada 2020,” katanya, Selasa (9/6/2020).

Sementara, kata Jeje, hubungan dirinya dengan pengasuh Ponpes Riyadussalikin memang sudah berjalan lama.

“Pak kiai Luthfi ini salah satu ulama yang sering memberi masukan ke saya terkait keagamaan,” ujarnya.

Tak hanya sampai itu, pasangan Juara ini pun bersilaturahmi ke KH Ahmad Suhendi di Dusun Karanghonje, Sindangwangi, Padaherang.

Baca juga:  Sekda Pangandaran: Serapan Anggaran Tahun 2019 Capai 90, 57%

Diketahui, KH Ahmad Suhendi merupakan pendiri Ponpes Manba’ul Huda sekaligus Ketua Hamida (Himpunan Alumni Miftahul Huda) Pangandaran periode 2015-2020.

Jeje mengungkapkan, ulama bagi dirinya merupakan hal terpenting, apalagi pemerintahan harus berjalan seirama dengan para ulama.

“Kalau mau barokah harus dekat dengan ulama, biar suatu daerah itu mendapat ridho Alloh SWT,” ungkapnya.