Di Tengah Wabah Corona Transportasi Massal Tetap Beroperasi, Warga Diimbau Kurangi Mobilisasi

Img wa
BPTJ pastikan transportasi massal tetap beroperasi, namun warga diimbau membatasi mobilisasi. moris/ruber.id

JAKARTA, ruber.id – Kepala BPTJ Polana B Pramesti memastikan transportasi massal tetap beroperasi di tengah pencegahan penyebaran COVID-19.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) pun mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang menyelenggarakan layanan angkutan umum perkotaan dengan frekuensi tinggi di Jakarta.

Polana menyebutkan, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden yang meminta semua kebijakan di pusat dan daerah terkait pencegahan penyebaran COVID-19 dapat berjalan efektif.

Polana menjelaskan, selama penyesuaian pola operasi berlangsung, BPJT terus melakukan komunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta.

Dalam hal ini, kata Polana, dengab Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

“Ini kami lakukan untuk memastikan kebutuhan warga akan layanan angkutan perkotaan tetap terpenuhi,” sebutnya, Kamis (19/3/2020).

Baca juga:  BPTJ Kenalkan Aplikasi Lacak Corona L-Cov: Untuk Pengguna Transportasi Jabodetabek, Begini Cara Kerjanya

Polana menuturkan, sejalan dengan arahan Presiden terkait layanan transportasi yang menekankan pada layanan transportasi publik harus tetap diberikan. Dengan catatan, perlu meningkatkan kebersihan.

Dalam hal ini, kata Polana, BPTJ telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Pencegahan Resiko Penularan Infeksi Virus Corona.

Dalam Surat Edaran Nomor: SE.4 BPTJ/2020 yang dikeluarkan tanggal 4 Maret 2020 ini, operator angkutan umum dan koordinator terminal di Jabodetabek diminta untuk melakukan langkah pencegahan penyebaran COVID-19.

Di antaranya dengan melakukan pengukuran suhu tubuh calon penumpang, penyediaan hand sanitizer.

Kemudian meningkatkan kebersihan dan melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat.

“Kami mengapresiasi langkah yang telah dilakukan dinas perhubungan dan operator angkutan umum di Jabodetabek, dalam mencegah risiko penyebaran virus corona.”

Baca juga:  Alex Asmasoebrata, Pebalap Nasional asal Tanjungsari Sumedang Tutup Usia

“Selama ini, mereka sudah cukup sigap dalam mengantisipasi penyebaran virus dan mengikuti semua anjuran yang ditetapkan dalam upaya pencegahannya,” sebutnya.

Butuh Pemahaman Warga
Polana menyebutkan, komunikasi tidak hanya dilakukan dengan Pemprov DKI Jakarta dan operator layanan angkutan umum.

Tapi juga dengan seluruh pemerintah daerah di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Mengingat, kata Polana, penyebaran virus corona yang berpotensi terus mengalami eskalasi.

Polana mengimbau warga untuk memastikan social distancing, ketika tetap harus melakukan perjalanan.

“Pemahaman dan kerjasama warga sangat dibutuhkan dalam mencegah penyebaran virus corona ini.”

“Di lain sisi, kami pun terus menjalin komunikasi dengan para operator angkutan umum, mengantisipasi kepadatan penumpang di dalam moda transportasi, serta mencegah terjadinya penumpukan penumpang,” ucapnya.

Baca juga:  Warga Diminta Tak Paksakan Diri Naik KRL Jabodetabek, Ini Jadwal Bus Gratis yang Disiapkan

Polana menambahkan, pada dasarnya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tetap akan menjamin ketersediaan layanan transportasi umum massal.

Sementara itu, jika memang perlu dilakukan penyesuaian pola operasi dengan tujuan untuk melakukan social distancing, langkah tersebut harus dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kebutuhan.

“Bila nanti penggunaan angkutan umum massal ini sudah berkurang, karena kebijakan untuk bekerja dari rumah, bisa saja penyesuaian pola operasional dilakukan,” tuturnya. (R007/Moris)

Baca berita lainnya: Cegah Corona Masuk Terminal, Ini yang Dilakukan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek