Basmi LGBT: Pemkot Depok Buka Krisis Center, Gencarkan Razia
KOTA DEPOK, ruber.id — Pemkot Depok, Jawa Barat akan membuka krisis center khusus korban Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT).
Selain itu, aparat juga akan makin gencar melakukan razia, khususnya yang terkait dengan perilaku seks menyimpang di wilayah Kota Depok.
Langkah ini diambil Wali Kota Depok Mohammad Idris setelah adanya kasus yang menjerat salah satu warga Kota Depok, yakni Reynhard Sinaga.
Ia merupakan terpidana kasus pemerkosaan yang divonis hukuman seumur hidup di Manchester, Inggris.
Idris menjelaskan, krisis center dibentuk berdasarkan kolaborasi pemerintah, kepolisian, TNI, dan komunitas peduli keluarga.
Krisis center ini baru akan dibentuk, yang sudah ada kelompok-kelompok yang menangani ini (LGBT).
Tak hanya itu, Idris juga menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, agar meningkatkan upaya pencegahan dan penyebaran perilaku tersebut.
Peningkatan upaya pencegahan ini, lanjut Idris, guna memperkuat ketahanan keluarga.
“Khususnya perlindungan terhadap anak,” kata Idris.
Idris menekankan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk lebih aktif melakukan pencegahan serta pengawasan.
Pencegahannya, kata Idris, akan lebih diaktifkan melalui penertiban dan razia apartemen dan indekos.
Idris menyebutkan, upaya pencegahan ini bisa dilakukan dengan membentuk Persatuan Penghuni dan Pemilik Satuan Rumah Susun (P3SRS).
Fungsinya, kata Idris, guna mempermudah komunikasi dan pengendalian penghuni kos atau apartemennya.
Idris menegaskan, pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat, jika ditemukan adanya kelompok LGBT di Kota Depok.
Idris menambahkan, kolaborasi dengan pemerintah pusat bertujuan untuk mendudukkan posisi segmentasi warga yang memang semuanya hidup di negara ini.
“Yang pasti bahwa semua agama menolak LGBT, negara kita ini negara beragama, jadi itu yang perlu dikedepankan,” ujarnya. (R007/moris)