Tari Umbul Kolosal di Waduk Jatigede Gagal Pecahkan Rekor Muri, Ini Penjelasan Disparbudpora Sumedang
SUMEDANG, ruber.id — Rencana pemecahan rekor Muri untuk event Tari Umbul Kolosal di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat gagal direalisasikan.
Sebelumnya, event tari umbul yang diikuti 5.555 penari dari 270 desa se-Kabupaten Sumedang ini digadang-gadang akan masuk Museum Rekor Indonesia (Muri).
Namun, pemecahan rekor Muri untuk kategori jumlah penari terbanyak ini urung terealisasi.
BACA JUGA: Tari Umbul: Sejarah Awal hingga Cerita Mistis di Balik Pementasannya di Waduk Jatigede
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Sumedang Hari Tri Santosa mengatakan, tujuan pementasan tari umbul kolosal ini bukan untuk memecahkan rekor Muri.
Akan tetapi, kata Hari, lebih bertujuan untuk memelihara dan melestarikan seni budaya Sumedang.
Selain itu, kata Hari, sebagai ikhtiar untuk promosi wisata Sumedang, khususnya sejumlah objek wisata Waduk Jatigede, melalui seni tradisi.
“Tujuannya bukan untuk memecahkan rekor, tapi untuk ngamumule (Melesrarikan) budaya Sumedang, sekaligus untuk memperkenalkan wisata Sumedang,” kata Hari saat diwawancara wartawan melalui sambungan WhatsApp, Kamis (2/1/2020) sore.
Hari menjelaskan, anggaran kabupaten untuk event di pengujung tahun 2019 tersebut senilai Rp150 juta.
Anggaran sebesar itu, kata Hari, habis dipergunakan untuk mendanai segala kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan pertunjukan tari umbul kolosal di Waduk Jatigede.
Jadi, kata Hari, apabila Pemkab Sumedang ingin mengundang pihak Muri, berarti harus ada biaya lagi.
Karena, lanjut Hari, untuk mendaftar rekor Muri tersebut harus pakai biaya.
“Rp50 juta. Itu hanya pengakuan saja. Tujuannya kan bukan untuk pecahkan rekor, yang penting penyelenggaraan sukses,” sebut Hari, saat ditanya berapa biaya yang dibutuhkan untuk daftar rekor Muri.
Hari menyebutkan, meski dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan, namun secara keseluruhan penyelenggaraan tari umbul kolosal ini telah berjalan sukses. luvi