BERITA ruber.id – Tidak ada yang pernah tahu kapan bencana terjadi. Seperti peristiwa banjir bandang yang dialami oleh keluarga Nabila dan tiga kepala keluarga lainnya di kawasan wisata alam Desa Citengah, Kabupaten Sumedang.
Nabila, mahasiswi semester 8 ini menjelaskan, sehari sebelumnya, keluarga besar dari Jakarta ini hendak menempuh perjalanan mudik ke Lemah Sugih, Kabupaten Majalengka.
Namun, selepas salat subuh, paman, tante, bibi sampai neneknya berangkat dengan menggunakan tiga mobil telah merencanakan untuk menyempatkan berlibur di salah satu kota yang dilewati.
Ya, mereka akhirnya menyempatkan diri untuk mampir berlibur ke kawasan wisata di Desa Citengah, Kabupaten Sumedang.
Keputusan berlibur tersebut setelah mendengar kabar dari salah seorang anggota keluarga. Bahwa di belakang balai Desa Citengah, terdapat sebuah vila yang menawarkan pemandangan hutan dan pegunungan.
Suasana alam yang asri nan sejuk, tepat di depan berjejernya vila penginapan, melambai manja seperti berjanji tak akan pernah menyeret para pengunjung ikut hanyut bersamanya.
Sementara itu, tibalah 4 keluarga tersebut di sebuah desa yang kaya akan wisata alamnya.
Empat kepala keluarga ini pun akhirnya menginap di sebuah vila bernama river in, sebuah lokasi penginapan yang indah itu.
Liburan yang Mengasyikan Seketika Berubah Jadi Mencekam
Mereka pun beristirahat, hingga tak terasa jarum jam tengah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Hujan pun turun, menambah kesejukan suasana mereka yang sedang bersantai.
Namun, seketika air sungai meluap dan membanjiri pelataran vila dan kamar-kamar penginapan di lokasi kejadian.
Nabila bersama neneknya berusaha beranjak dari tempat mereka sedang bersantai. Dalam keadaan struk ringan sang nenek yang kaget atas luapan air sungai pun menjadi semakin sulit bergerak.
Sembilan kamar yang berada di lokasi kejadian, pada saat itu terisi semua oleh para wisatawan.
Sehingga, bisa dibayangkan saat semua orang panik dan berlarian untuk menyelamatkan diri.
Seperti jantung yang mau copot, ia dan sejumlah keluarga, termasuk neneknya berteduh di sebuah warung samping balai desa.
Nabila yang menyisakan baju ganti di mobilnya, kemudian mengganti pakaiannya.
Hingga ia sanggup menceritakan itu semua, raut muka yang masih shok sambil mengusap-usap jemari kaki neneknya dengan menggunakan minyak kayu putih.
Ia bersyukur, semua keluarga selamat. Sampai barang bawaan yang tertinggal di lokasi kejadian bisa dievakuasi.
Nabila dan keluarganya pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Lemah Sugih, Majalengka.
Entah apa yang ia rasakan selanjutnya, hingga semua anggota keluarganya menaiki mobil dan meninggalkan lokasi banjir bandang di Desa Citengah, Sumedang Selatan ini.