Pangandaran Segera Bangun Alun-alun Megah

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Infrastruktur kantor berbagai dinas dan Alun-alun Pangandaran akan dibangun pada Tahun 2020 mendatang di Desa Cintakarya dan lebih representatif.

Pembangunan fisik perkantoran berbagai dinas di lingkup Pemkab Pangandaran. Serta, fasilitas penunjang lainnya akan berpusat di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Selain membangunan kompleks kantor pemerintahan juga akan dibangun Alun-alun megah yang merupakan bagian dari Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sedang ‘ngabret’.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, pembangunan Alun-alun menjadi sebuah ruang publik yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat, institusi.

Maupun, pemerintah daerah dengan memperhatikan kultur, pilosofi, potensi serta karakter kawasan.

“Di sisi lain ini sesuai dengan visi Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata berkelas dunia.”

“Pembangunan di Tahun 2020 itu besaran anggarannya sekitar Rp18 Miliar,” katanya. Usai rapat Paripurna di Aula Gedung DPRD Pangandaran, Selasa (26/11/2019).

Baca juga:  Dua Anak asal Kota Banjar Terseret Ombak di Pantai Karapyak Pangandaran

Jeje menyebutkan, di Alun-alun Pangandaran ini nantinya terdapat beberapa penunjang, mulai pintu masuk (entrance) utama; pelataran upacara; taman kecil; dan taman bermain.

“Selain itu ada area hijau; pelataran pandang; lapangan olahraga; entrance parkir mobil (dibawah lapangan olahraga).”

“Kemudian, food court; UMKM; Amphitheater; dan tempat parkir kendaraan dengan kapasitas 80 kendaraan,” sebutnya.

Area parkir, kata Jeje, disediakan di semi basement yang diletakkan di bawah pelataran upacara. Penempatannya memanfaatkan perbedaan ketinggian tapak.

AREA UPACARA

Area ini, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan formal pemerintahan atau untuk kegiatan massal lainnya.

Ketika dibutuhkan, ruangan ini bisa membesar ke sisi utara dan selatan.

KORSI RAFLESIA

Tersebar di sisi utara dan selatan Alun-alun Pangandaran, sisi utara dan selatan ini merupakan bagian dari area utama Alun-alun dengan skala ruang yang lebih kecil.

Baca juga:  Dari 3.734 ASN Pangandaran, Lulusan S3 Hanya 4 Orang, Sisanya Lulusan SD Hingga S1

Korsi ini, seperti Bunga Raflesia Padma dan merupakan bunga khas Pangandaran yang berbunga sekali dalam satu tahun.

Bunga ini menjadi salah satu symbol kabupaten, korsi Raflesia adalah salah satu elemen taman yang mengangkat kekhasan dan kekayaan alam Pangandaran.

Area pandang dan shelter dengan corak honje, honje sendiri banyak ditemukan di Pangandaran.

Honje, atau Kecombrang (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan rempah yang banyak ditemukan di Pangandaran.

Tumbuhan tahunan ini berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran.

TAMAN BACA, RUANG DISPLAY

Ruang baca, berada di bawah pelataran pandang dan dapat dicapai pelataran UMKM maupun dari basement.

DECK PANDANG

Alun-alun Pangandaran, dapat melihat pemandangan pantai Pangandaran dan panggung kesenian.

Dek ini, merupakan area antara lapangan upacara yang formal dan area amphitheatre yang lebih dinamis dan santai.

Baca juga:  Bolos Sehari, Tunjangan ASN di Pangandaran Bakal Dipotong 5%

AREA UMKM

Area ini, diperuntukan untuk mewadahi dan mengelola para usaha kecil dan menengah yang akan berjualan makanan dan cenderamata di area Alun-alun.

Di area ini, pengunjung dapat mencicipi makanan atau membeli cenderamata produk masyarakat lokal.

Area UMKM ini, diperuntukan untuk menunjang parkir kendaraan bermotor.

AREA UNTUK PLAYGROUND

Selain itu, disediakan juga area bermain anak yang dilengkapi dengan permainan-permainan menarik dan modern.

Selain itu, area untuk playground ini juga akan memiliki kelengkapan pengamanan yang baik.

AMPHITHEATER

Area ini, berbentuk punggung penyu Pangandaran dan menjadi area untuk pentas kesenian dan acara budaya.

Konsep amphitheatre dengan area duduk yang dinamis, memungkinkan pengunjung dan wisatawan untuk menonton sambil piknik di area hijau rumput yang menghadap ke arah panggung.