Pasca-Banjir Bandang, PHRI Sumedang Klaim Citengah Tetap Jadi Destinasi Wisata Tujuan

PHRI Sumedang Klaim Citengah Tetap Jadi Destinasi Wisata Tujuan
Ketua PHRI Kabupaten Sumedang, Nana Mulyana. dedi/ruber.id

BERITA ruber.id – Pasca-banjir bandang yang terjadi, Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, tetap menjadi destinasi wisata tujuan pada libur Lebaran.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoneaia (PHRI) Kabupaten Sumedang, Nana Mulyana menyatakan, masyarakat, khususnya dari luar daerah tidak merasa takut untuk berkunjung ke berbagai lokasi wisata di Desa Citengah.

“Ya memang sebenarnya, masyarakat tidak perlu khawatir juga dengan adanya banjir bandang. Terutama di tempat-tempat wisata yang berada di dataran yang lebih tinggi lagi dari lokasi kejadian banjir,” terangnya kepada ruber.id, di Kampung Karuhun, Kamis (5/5/2022) siang.

Termasuk, kata Nana, objek wisata alam, resto dan kolam renang Kampung Karuhun yang juga termasuk ke dalam wilayah Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan.

Baca juga:  Peringati HGN dan HUT PGRI, Bupati Sumedang Ajak Insan Pendidikan Terus Berinovasi

Di mana, Kampung Karuhun terpantau ramai oleh pengunjung yang menghabiskan waktu liburan Lebaran.

Dalam kesempatan ini, Nana juga duka cita atas bencana banjir bandang yang terjadi di Citengah. Sekaligus menyesalkan atas adanya korban yang hilang terseret arus sungai.

“Memang satu dari sekian banyak destinasi wisata di Kabupaten Sumedang yang terkena banjir, kemarin. Yang lebih disayangkan adalah adanya korban yang hanyut, tentu itu diakibatkan oleh beberapa faktor khususnya pengawasan,” katanya.

Nana berharap, dengan adanya kejadian tersebut, Sumedang, khususnya Desa Citengah tetap menjadi destinasi pilihan bagi mereka yang hendak melaksanakan rekreasi.

“Dengan rasa nyaman dan tidak ada kekhawatiran yang berarti. Terkait banjir, setiap tahun luapan air sungai memang demikian, terlebih jika cuaca turun hujan.”

Baca juga:  Ayo Jangan Dibiarkan! Sikat Habis Spanduk Caleg yang Bikin Sareukseuk di Sumedang

“Namun, memang diperlukan adanya pengawasan lebih, baik dari segi keamanan maupun keselamatan pengunjung. Tidak sekadar izin, tapi juga dengan sarana prasarana, fasilitas, termasuk penjagaan seperti lifeguard, contohnya,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Nana juga berharap dengan adanya kejadian banjir dari tahun ke tahun, pelaku bisnis juga pemerintah bisa belajar dan musibah yang terjadi.

Sehingga, ke depan, tidak lagi terjadi bencana alam yang merenggut korban jiwa.