GAYAIN  

Jangan Remehkan ISPA, Jika Dibiarkan Bisa Mematikan!

MEMAKAI masker atau penutup hidung dan mulut sangat dianjurkan untuk menghindari tertular ISPA. ilustrasi/ruber.id

Jangan Remehkan ISPA, Jika Dibiarkan Bisa Mematikan!

ruber.id — Saat ini tingkat polusi udara semakin meningkat, terlebih di beberapa daerah mengalami musim kemarau yang cukup panjang. Hal itu memicu seseorang terserang penyakit ISPA.

Penyakit ISPA merupakan infeksi yang menganggu proses pernafasan seseorang. Pada umumnya, infeksi terjadi akibat virus yang berkembang dan menyerang bagian hidung, trakea (pipa pernafasan), atau paru-paru.

Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi ganguan kesehatan pneumonia yang mematikan. Karena itu, kenali cara penanganan dan gejala ISPA sejak dini!

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, ada beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA.

Yang pertama adalah adenovirus. Sakit pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis ini.

Kemudian ada pneumokokus yang menyebabkan penyakit meningitis. Namun, bakteri ini juga bisa memicu gangguan pernapasan lain seperti pneumonia.

Selanjutnya, ada virus rhinovirus yang menyebabkan pilek. Biasanya, anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.

Baca juga:  Vania, Tips Miliki Tubuh Ideal Dambaan Setiap Wanita Indonesia

BACA JUGA: Sering Nyeri Dada? Jangan Panik, Ketahui Dulu Penyebabnya

Jika ada yang mengalami ISPA, harus segera ditangani karena dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan membuat tubuh kekurangan oksigen.

Apabila terlalu lama dibiarkan, kondisi ini bisa membuat seseorang pingsan dan bahkan meninggal dunia.

Perlu diketahui, ISPA merupakan salah satu penyakit yang sangat mudah tertular. Seseorang yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh, orang lanjut usia, dan anak-anak lebih mudah tertular penyakit ini. Hal itu sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah dibandingkan orang lain pada umumnya.

Penyakit ISPA juga rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki penyakit jantung atau memiliki gangguan paru-paru. Terlebih jika Anda perokok, berisiko tinggi terkena infeksi ini dan cenderung lebih sulit untuk pulih.

Penularannya, dapat terjadi melalui udara atau benda saat penderita ISPA bersin atau batuk. Atau bisa juga saat virus atau bakteri menempel pada permukaan benda sehingga menularkan ke orang lain ketika mereka menyentuhnya.

Baca juga:  Ide Berpakaian saat Musim Hujan

Umumnya, ISPA berlangsung selama 3 hingga 14 hari. Hanya saja dalam beberapa kasus, ISPA bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti pneumonia.

Wasadalah bila batuk pada anak atau anggota keluarga lainnya telah terjadi berlarut-larut.

Sekadar diketahui, pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada salah satu atau kedua belah paru-paru, bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, maupun virus.

Kondisi ini menyebabkan kantung udara berisi cairan bahkan nanah dan sangat berbahaya karena dapat berisiko kematian, khususnya bagi anak-anak yang masih memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

Agar terhindar dari risiko kematian akibat pneumonia, sebaiknya segera mengenali gejala ISPA sekarang.

Gejanya yakni batuk, ketidaknyamanan di saluran hidung, demam ringan, pilek, hidung tersumbat, rasa sakit atau tekanan di belakang wajah, tenggorokan gatal atau sakit, bersin, bau mulut, pegal-pegal dan sakit kepala.

Baca juga:  Tips dan Trik Menjadi Jungler di Mobile Legends, Biar Ga Dibilang Noob

Selain itu, dalam beberapa kasus, ISPA dapat menunjukan gejala yang lebih serius, seperti hyposmia atau hilangnya indera penciuman, mata gatal, pusing, demam tinggi hingga mengigil, tingkat oksigen dalam darah rendah, kesadaran menurun bahkan pingsan.

Sampai saat ini, belum ada pengobatan khusus yang efektif untuk membunuh virus yang menyerang manusia.

Beberapa pengobatan dilakukan hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat virus. Jadi, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang diperlukan.

Bagi Anda yang belum tertular, sebaiknya mulai sekarang menerapkan pola hidup sehat. Di antaranya mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum, hindari menyentuh wajah, terutama di mulut, hidung, dan mata dengan tangan, perbanyak makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Lalu, tutup mulut dengan tisu atau tangan saat bersin atau batuk, berolahraga secara teratur, berikan ASI secara rutin bila terjadi pada bayi dan vaksinasi flu. red