Kemarau Panjang, Sumur Ajaib di Pangandaran Ini Jadi Andalan karena Tak Pernah Surut
PANGANDARAN, ruber.id – Musim kemarau berpanjangan pada tahun ini membuat sejumlah sumber mata air di berbagai wilayah kering. Termasuk di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
BACA JUGA: Cantigi, Asal Muasal Nama Objek Wisata Karang Tirta Pangandaran
Akan tetapi, di Dusun Neglasari RT 02/03, Desa Cimidi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, terdapat sumur yang tidak pernah surut.
Bahkan, sumur di kampung yang satu ini tak henti mengeluarkan air, dan tak terlihat tanda-tanda akan mengering, meski saat ini sudah dilanda kemarau panjang.
Sumber mata air yang terdapat di Dusun Neglasari ini yaitu Sumur Burial. Karena keberadaan sumur ini pula, Dusun Neglasari ini kerap disebut sebagai Kampung Burial.
Camat Cigugur Erik Krisnayudha, menyebutkan, dalam bahasa Sunda, Burial artinya air yang keluar dari tanah.
“Oleh karena di Dusun Neglasari ini ada sumber mata air yang jernih dan tak kering meski kemarau berpanjangan, sehingga warga sini menamakannya dengan Kampung Burial,” ucap Erik.
Erik mengatakan, keberadaan sumur ini pun menjadi sumber kehidupan warga Dusun Neglasari.
“Meski kemarau tahun ini lumayan panjang, jika di sebagian desa di Kecamatan Cigugur sudah ada yang kesulitan mendapatkan air bersih, warga di sini masih memiliki sumber air,” terangnya.
Erik mengaku, keberadaan sumur ini juga sangat bermanfaat bagi warga Dusun Neglasari, khususnya.
“Meskipun kemarau l panjang, sumber mata air Burial tidak pernah kering, bahkan masih terbilang normal,” katanya.
Erik menambahkan, selain dimanfaatkan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih, keberadaan sumur ini pun telah membantu warga dari luar dusun.
Tak sedikit, lanjut Erik, warga asal luar Dusun Neglasari sengaja datang untuk mengambil air dari sumur ini.
Erik menjelaskan, terjaganya sumur Burial sebagai mata air ini, dimungkinkan karena masih terjaganya kelestarian alam di sekitar sumur.
Di antaranya, kata Erik, saat ini masih terlihat banyak pohon besar tumbuh kokoh di sekitar sumur yang jadi resapan air.
“Supaya sumber mata air ini terjaga, tentunya sudah jadi kewajiban semua warga untuk merawat dan menjaga alam dengan baik. Jangan sampai dirusak, sehingga kelestariannya dapat terjaga hingga anak cucu kita nanti,” ujarnya. red