SUMEDANG, ruber – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang mengintruksikan setiap puskesmas maupun apotek yang ada di Kabupaten Sumedang untuk berhati-hati dalam menjual obat.
Hal tersebut menyusul adanya penjualan obat palsu dan kadaluarsa yang dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT Jaya Karunia Investindo (JKI) di DKI Jakarta.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang Anna Sabana memastikan, untuk Kabupaten Sumedang dinyatakan aman dan tidak ada obat palsu atau kadaluarsa.
“Begitu ada info di Jakarta, kami langsung cek. Alhamdulillah di Sumedang tidak ada yang bekerjasama dengan PT JKI,” ujarnya kepada ruber, Kamis (25/7/2019).
Selain itu, untuk apotek yang ada di Kabupaten Sumedang sendiri, Anna juga memastikan dalam kondisi aman.
“Mereka ini dalam pembinaan kami, dan ketika kami kroscek sama tidak ada,” sebut Anna.
Namun demikian, Anna mengaku miris dengan kejadian tersebut yang telah mencoreng dunia kesehatan di Indonesia.
“Itu jahat betul, ada obat palsu sama obat kadaluarsa. Padahal itu untuk orang sakit. Dan itu malah bisa menyebabkan keracunan. Saya prihatin dunia kesehatan bisa dipermainkan seperti ini,” paparnya.
Untuk mengantisipasi masuknya obat-obat palsu di Kabupaten Sumedang, Dinas Kesehatan akan terus melakukan monitoring dilapangan.
“Kami akan adakan monitoring yang berkesinambungan. Baik itu ke sarana pemerintah seperti puskesmas, maupun apotek atau toko obat,” tuturnya. bay
Foto: Plt KEPALA DINAS KESEHATAN SUMEDANG Anna Sabana. bay/ruang berita