Sekolah Nonformal di Ciamis Kini Jadi Pilihan, 541 Peserta Ikuti UNBK

PESERTA paket C di Ciamis serius kerjakan soal UNBK, Jumat (12/4/2019). dang/ruang berita

CIAMIS, ruber — Sekolah nonformal atau kejar kesetaraan paket di Kabupaten Ciamis kini tak hanya jadi pelengkap, tapi sudah menjadi pilihan.

Buktinya, tahun ini, sebanyak 541 peserta dari 22 lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyrakat (PKBM) di Ciamis mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komuputer (UNBK) paket C.

BACA JUGA: Hari Ini, 1.126 Peserta Paket C di Sumedang Ikuti UNBK

“Jadi sekarang dari tahun ke tahun banyak peminatnya, masyarakat antusias ikut kejar paket C.”

“Karena memang sekarang paket C ini bukan lagi pelengkap, tapi sudah jadi pilihan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Wawan S Arifin didampingi Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarpras Lilis Budi Mulyani saat ditemui di SMAN 1 Ciamis sedang memantau UNBK paket C, Jumat (12/4/2019).

Baca juga:  Asmud, Terus Berjuang Jadi Pahlawan Literasi di Garut Selatan

Menurut Lilis, peserta ujian dari PKBM ini tak hanya yang putus sekolah atau terkendala ekonomi saja. Namun, sekarang banyak dari kalangan berada ikut paket C.

Hal itu, kata dia, karena situasi kondisi yang bersangkutan yang memaksa tak bisa mengikuti sekolah formal.

“Untuk tahun ini peserta paket C usianya wajar, kalau dulu itu banyak yang usia tua, kalau sekarang itu kebanyakan usia 21-30 tahun,” jelas Lilis.

Selama proses belajar mengajar di kejar paket ini, kata dia, tatap muka minimal dua kehadiran tiap minggu.

Meski tak sempat hadir, akan diberi tutorial dan setara daring tingkat. Peserta hanya diwajibkan laporan.

“Memang, ada juga yang setelah lulus SMP bekerja dan sekarang baru melanjutkan ikut paket C. Alhamdulillah, di hari pertama ini peserta hadir ikuti UNBK,” katanya.

Baca juga:  SMK Nurul Firdaus Ciamis, Cetak Generasi Unggul di Bidang Farmasi

Pada 2019 ini, jata dia, menjadi tahun ketiga Ciamis menyelenggarakan UNBK bagi paket C.

Tak ada lagi yang melaksanakan menggunakan pensil dan kertas. UNBK dilaksanakan di 7 lokasi tersebar di Kabupaten Ciamis.

“Peserta sudah lancar menggunakan komputer dan memang tak aneh, karena sekarang kan hampir semua orang punya smartphone, ujian dilaksanakan selama 4 hari,” katanya. dang

loading…