Pengentasan Kemiskinan Buruh Tani Jadi Prioritas Pemkab Sumedang

BUPATI Sumedang Dony Ahmad Munir salami buruh tani di Aula Tampomas, Kamis (21/2/2019). ist/ruang berita

SUMEDANG, ruber — Pemkab Sumedang prioritaskan pengentasan kemiskinan buruh tani.

BACA JUGA: Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Desa Mekarjaya Didoakan Masuk Surga

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, program pengentasan jadi prioritas pihaknya.

“Buruh tani harus terentaskan di tahun pertama sebanyak 1000 orang sampai 5000 orang semasa periode 2018-2023,” ujarnya usai Rakor Pemberdayaan Buruh Tani di Aula Tampomas Setda Sumedang, Kamis (21/2/2019).

Oleh sebab itu, Dony meminta seluruh pihak terkait dapat serius untuk menyukseskan program pengentasan kemiskinan tersebut di Kabupaten Sumedang.

“Kami harap semua jajaran atau petugas pertanian dan ketahanan pangan, baik penyuluh, kepala UPT dan staf mencurahkan dan berpihak kepada program unggulan tersebut,” ucapnya.

Baca juga:  Bupati Sumedang: Pengadaan Barang dan Jasa di Tahun 2022 Harus Lebih Cepat

Selain itu, lanjut Dony, pihaknya juga berharap jika telah dilakukan pemetaan di kelompok buruh tani, dinas pertanian beserta jajaran dapat segera launching pemberdayaan buruh tani di tiap kecamatan.

“Program dari berbagai sumber dan anggaran di lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumedang, mulai tahun ini sampai tahun 2023 harus diprioritaskan kepada buruh tani sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Namun, Dony menilai, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam usahanya meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Sumedang patut diapresiasi.

“Kami meyakini, jajaran dinas pertanian dan ketahanan pangan telah memiliki inovasi dan kreativitas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk memajukan pertanian di Sumedang,” tuturnya.

Baca juga:  Tim SAR Terus Upayakan Pencarian Warga Rancakalong Sumedang yang Tenggelam di Sungai Cimanuk

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Sumedang Yosef Suhayat menyebutkan beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menyukseskan program tersebut.

“Rencananya, tahun 2019 ini lembaga Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) sebanyak 21 desa yang tersebar di 15 kecamatan akan segera difasilitasi.”

“Sebelumnya, yang sudah terfasilitasi dari tahun 2017-2018 ada 30 desa dan tersebar di 19 kecamatan,” ucapnya.

Adapun fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, kata Yosef, berupa perangkat komputer, speaker phone, modem dan kamera.

“Itu nanti mereka bisa mengikuti telekonference dengan Posluhdes seluruh kabupaten/kota se Jawa Barat.”

“Selain itu, nanti akan melaksanakan pertemuan rutin di tiap Posluhdes dengan mencari informasi bidang pertanian di website,” terangnya.

Baca juga:  Mulai Senin, Warga Sumedang Tak Pakai Masker Didenda Rp100.000 atau Kerja Sosial

Yosef menjabarkan, luas wilayah total di Kabupaten Sumedang ada sekitar 155.872 Ha.

Yang terbagi untuk lahan sawah sekitar 31.694 Ha, lahan nonpertanian 51.740 Ha, dan untuk lahan kering 72.438 Ha.

“Jadi saya ingin menekankan lahan di Sumedang ini sangat luas dan masih marginal atau belum termanfaatkan,” sebutnya.

Yosef menyebutkan beberapa agenda yang akan dilakukan untuk pemberdayaan buruh tani di Kabupaten Sumedang.

“Di antaranya koordinasi dan identifikasi potensi lahan yang ada di wilayah binaan, identifikasi keahlian serta arah dan minat usaha.”

“Lalu, musyawarah penumbuhan kelompok buruh tani dan pengukuhan oleh kepala desa dengan anggota kurang lebih 50 orang.”

“Kemudian, penyusunan rencana usaha kegiatan kelompok buruh tani, perencanaan dan penganggaran pendamping. Hingga launching pemberdayaan buruh tani tingkat kabupaten,” tuturnya. bay

loading…