Cermati Pariwisata Sumedang, Itje Sarankan Pola Sinergi

BERITA SUMEDANG, ruber.idSebagai buffer zone atau kawasan penyangga bagi Bandara Kertajati, Tol Cisumdawu. Dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede, sudah selayaknya destinasi pariwisata di Kabupaten Sumedang digenjot secara gencar.

Pengurus DPP Partai Golkar Itje Siti Dewi Kuraesin memandang, destinasi pariwisata di Sumedang ini harus digenjot secara gencar.

“Ikhtiar Pemkab Sumedang cukup positif. Di bidang pengembangan pariwisata, sudah ada upaya sinkronisasi aspek teknis maupun nonteknis. Berbagai macam kegiatan bimbingan teknis untuk pengembangan kepariwisataan juga sudah digulirkan,” kata Itje. Saat berbincang dengan ruber.id, Ahad (17/2/2019).

Karena beberapa keterbatasan, kata Itje, untuk saat ini, destinasi pariwisata di wilayah Sumedang belum sepenuhnya siap. Dengan demikian, ada berbagai aspek yang perlu dibenahi.

Baca juga:  Kecamatan Cibugel Juara Umum MTQ Sumedang

“Masih perlu di-branding dan dipromosikan secara masif. Kebersihan perlu dijaga, dan fasilitas yang dibutuhkan harus dipenuhi. Tak kalah pentingnya adalah keramahan warga sekitar, sebagai tuan rumah,” ungkap Itje.

Itje menuturkan, Sumedang mempunyai potensi pariwisata yang layak digali. Di antaranya, ada destinasi Cipanas Sekarwangi dan Cipanas Cileungsing. Keberadaan destinasi ini bisa berkembang dengan hadirnya Tol Cisumdawu.

Tol Cisumdawu itu, kata Itje, nantinya akan memiliki lima interchange. Yakni di Pamulihan, Sumedang kota, Cimalaka, Paseh, dan Ujungjaya.

“Pintu tol itu akan terhubung langsung dengan destinasi wisata. Saya rasa, itu bagus,” kata Itje.

Sumedang Sudah Punya Modal

Kabupaten Sumedang, kata Itje, saat ini sudah memiliki modal berupa potensi pariwisata.

Baca juga:  Acep Arab dan Ijal Berkomplot, Curi Motor di Sumedang

“Pemerintah juga sudah memiliki political will. Jika dipadukan dengan komitmen yang kuat dari masyarakatnya. Saya rasa hasilnya bisa optimal,” tutur calon anggota DPR RI Dapil IX Jabar ini.

Menurut Itje, sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam kepariwisataan sangat penting. Ia mencontohkan, beberapa daerah di Indonesia terbukti berhasil. Karena, ada peran aktif masyarakatnya sebagai agen pengembangan pariwisata.

Sektor pariwisata ini, lanjut Itje, potensial dalam menggenjot PAD maupun pengembangan ekonomi bagi masyarakat. Biaya promosinya pun, sebetulnya tidak mahal.

“Banyak destinasi wisata yang promosinya didominasi media sosial. Makanya, sangat dianjurkan masyarakat turut ambil bagian. Sehingga kelak bisa memetik keuntungannya secara langsung,” ucap Itje. (Arsip ruber.id)