BERITA SUMEDANG, ruber.id – Mewabahnya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang menjadi perhatian serius pemerintah.
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menetapkan status waspada. Sebab, hingga saat ini, jumlah susfect DBD di Kabupaten Sumedang sebanyak 99 orang.
Adapun yang dinyatakan positif terjangkit (hasil cek lab) ada 47 orang, dan semua dirawat di RSUD Sumedang. Kejadian terbanyak di Kecamatan Cimalaka, Sumedang Utara dan Jatinangor.
“Pemkab Sumedang sudah mengambil langkah cepat melalui puskesmas dengan melaksanakan poging fokus di 8 titik di 6 kecamatan. Di Kecamatan Tomo ada dua titik; Sumedang Selatan satu titik, Cisitu satu titik, Jatinagor 1 titik, dan Cimalaka 2 ttik,” ucap bupati.
Selain itu, kata Dony, langkah lainnya yang sudah, sedang dan terus dilakukan Pemkab Sumedang adalah abatesasi.
Lalu, pemberantasan sarang nyamuk bersama masyarakat; serta langkah-langkah preventif dan promotif kesehatan lainnya seperti Jumat Bersih, sosialisasi, diseminasi dan kegiatan lainnya.
Dony menjelaskan, apabila ada kejadian minimal 1 orang terjangkit positif demam berdarah dan 3 orang susfect terjangkit, maka harus dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) pada radius 200 meter dari rumah penderiA.
“Dengan catatan, apabila ditemukan jentik nyamuk sebanyak 5% dari jumlah rumah yang diselidiki, maka harus dikalukan poging fokus.”
“Kemudian, apabila kurang dari 5%, cukup dilakukan abatesasi dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” jelasnya.
Permenkes 1501/2010
Dony menyatakan, berdasarkan Permenkes Nomor 1501/2010, suatu kejadian dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Apabila, peningkatan jumlah yang terjangkit demam berdarah positif mencapai 2 kali lipat, dari tahun sebelumnya di periode bulan yang sama.
Namun, kata Dony, apabila peningkatannya tidak mencapai dua kali lipat, maka statusnya hanya Waspada.
Jumlah yang terjangkit demam berdarah positif di Kabupaten Sumedang pada bulan Januari 2018 sebanyak 60 orang.
“Saya tegaskan, kejadian adanya warga yang terjangkit demam berdarah pada bulan Januari 2019 di Kabupaten Sumedang, belum termasuk KLB tetapi masih berstatus Waspada.”
“Karena, jumlahnya tidak sampai dua kali lipat. Namun demikian, saya imbau agar warga selalu waspada dan jaga selalu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.
Dony menambahkan, di semua puskesmas di Kabupaten Sumedang (35 Puskesmas) saat ini sudah tersedia abate dan alat poging gratis.
Kecuali, lanjut Dony di 3 Puskesmas, meliputi Puskesmas Padasuka, Cisempur dan Sawah Dadap.
“Untuk ketiga Puskesmas tersebut sementara di-back up oleh Puskesmas induknya, yakni Puskesmas Sumedang Selatan, Jatinangor dan Cimanggung,” katanya.