ruberSPORT — Batalnya laga final Piala Indonesia antara Persija Jakarta versus PSM Makassar hari ini, jadi bahan olok-olok netizen.
Bahkan, sejumlah hastag terkait laga ini bertengger di top tren media sosial twitter.
Di anatara banyaknya olok-olok, adalah cuitan Macan Takut di Kandang Ayam dengan hastag #persija #psm.
Tak sedikit pula, netizen yang meng-upload meme lucu terkait foto macan yang digambarkan tak berdaya.
Paskaresmi ditunda, belum ada kabar paati kapan laga final ini bakal digelar.
Selain itu, dilansir di laman Kompas.com, Polda Sulsel membantah bila pertandingan final Piala Indonesia 2019 antara PSM Makassar vs Persija Jakarta tidak aman untuk digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Ahad (28/7/2019).
PSSI sendiri pada akhirnya menunda pertandingan terakhir Piala Indonesia yang digelar di Makassar, karena alasan keamanan.
Hal ini bermula dari peristiwa pelemparan kaca bus mobil yang ditumpangi kesebelasan Persija saat hendak meninggalkan stadion Andi Mattalatta, usai sesi latihan pada Sabtu (27/8/2019) kemarin.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Soendani menyayangkan penundaan tersebut.
Pasalnya, polisi menjamin keamanan pertandingan dengan mengerahkan 4.000 personel kepolisian dengan sistem pengamanan empat lapis.
“Polda Sulsel beserta jajaran Polrestabes Makassar, Polres Gowa, Polres Pangkep, Polres Maros, Polres Takalar dan Polres pelabuhan sejumlah 4.000 personel sudah melakukan pengamanan secara maksimal. Kalau ada pihak yang menyatakan situasi tidak aman, itu adalah hoaks,” kata Dickynya di laman Kompas.com.
Terkait pelemparan bus Persija, kata Dicky, hal itu dilakukan oleh beberapa suporter yang kecewa tidak mendapatkan tiket final.
Pelaku kemudian melampiaskan kemarahannya ke bus Persija yang pada waktu itu sedang lewat.
Dicky menyebutkan rombongan Persija saat itu tidak dikawal, karena di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh tim Persija sendiri.
“Polda sudah menawarkan pengawalan ke manapun tim Persija berjalan. Namun mereka tidak mau setiap event dikawal. Mereka sudah tetapkan jadwal pengawalan oleh Polri,” katanya.
Dicky mengatakan, Polda Sulsel pada akhirnya meredam kekecewaan penonton yang sudah membayar tiket untuk tidak berbuat anarki.
Begitu pun pada Sabtu kemarin, polisi juga mengamankan penjualan tiket yang ricuh karena banyaknya suporter yang membeli tiket dari calo.
“Rekan-rekan lihat sendiri, penonton yang kecewa keluar stadion sangat tertib. Padahal saat pertandingan di GBK, suporter PSM diganggu oleh Jakmania, PSM tidak protes, dan PSSI tidak menghentikan pertandingan. Tidak pernah PSM menyatakan bahwa pengamanan di Jakarta tidak maksimal,” katanya. luvi
Sumber berita & foto: twitter, Kompas.com