ruber — Sebanyak 20 mahasiswa berusia 20 tahunan mengikuti kegiatan sunat massal di Universitas Tribuwana Tunggadewi (Unitri), Kota Malang, awal Agustus ini.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-18.
Ketua Prodi Studi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Unitri Ninit Sulasmini mengatakan, kuota sunat Massal yang tersedia hanya 20 orang, namun pendaftar lebih banyak dari itu.
“Kegiatan khitanan dewasa ini memang langka. Ini pun tidak terkait agama maupun budaya. Tapi sebagai kesehatan,” kata Ninit, sebagaimana dilansir dari jppn.com, Senin (5/8/2019).
“Kegiatan ini juga sekaligus untuk penelitian di Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unitri,” sambungnya lagi.
Prosesi sunat pada orang dewasa sedikit lebih lama ketimbang anak-anak.
“Ya, kalau orang dewasa itu waktunya satu orang bisa 35 menit. Kalau anak-anak, kan 30 menit.”
“Kalau sudah dewasa kan beda,” sambungnya.
Namun, menurut Ninit, menyunat orang dewasa itu lebih mudah, karena tidak perlu dibujuk-bujuk.
“Drama menangis dan ketakutan kan sangat minim. Beda dengan anak-anak,” katanya.
Meski kegiatan seperti ini baru dilaksanakan sekali, Ninit menyebutkan sudah ada 33 mahasiswa yang inden sunat.
“Sunat ini akan digelar 6 bulan sekali dan gratis,” ungkap Ninit lagi.
Dia menyebut, dulu orang dewasa enggan mengikuti sunat massal.
“Ya, dulu susah sekali. Sekarang malah ada yang inden. Jadi lebih mudah untuk mengadakannya lagi di semester depan, karena sudah ada peminat.”
Ninit berharap kegiatan sunat Massal seperti ini akan terus berjalan, demi kesehatan. red
Foto: ILUSTRASI. net/ruang berita
SUMBER: jpnn.com
