Produksi Pangan Pangandaran Selalu Surplus, Ada 185 Lumbung Padi

produksi pangan
PRODUKSI pangan Pangandaran selalu surplus. ist/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Keinginan Pemkab Pangandaran, Jawa Barat, untuk mempertahankan produksi pangan bukan sekedar impian siang bolong. Bahkan setiap tahun mengalami surplus.

Laporan Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan atau DKPKP Pangandaran, pada musim panen Juli 2021 produksi pangan di Pangandaran menghasilkan 17.904,01 ton gabah kering giling atau 11.100,49 ton beras.

Kabid Ketahanan Pangan di DKPKP Pangandaran Rusyana mengatakan, hasil perhitung surplus beras di daerahnya hingga Juli 2021 sebanyak 53.422,61 ton.

Apabila kebutuhan konsumsi beras per bulan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebanyak 5.785,02 ton, maka ketersediaan beras di Pangandaran bisa memenuhi kebutuhan selama 9 bulan ke depan atau sebanyak 9,41 ton.

Baca juga:  Pemkab Pangandaran, Pembangunan RSUD Selesai Juli 2019

“Capaian itu merupakan rumusan yang menggambarkan keberadaan lumbung padi di kabupaten sudah berjalan maksimal. Ada 185 lumbung padi yang tersebar di setiap kecamatan,” kata Rusyana, Rabu (1/9/2021).

Sebuah lumbung yang digunakan untuk menyimpan dan mengeringkan padi yang telah dipanen ini, sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan ketahanan pangan di daerah.

“Sebanyak 185 lumbung padi ini tentu memberikan dampak yang baik bagi ketahanan pangan di Pangandaran. Setiap tahun kita surplus,” ujarnya.

Rusyana menyebutkan, dari 185 lumbung padi tersebut yang dikelola secara swadaya sebangak 117. Sedangkan yang bersumber dari APBD II ada 40, lalu yang bersumber dari APBD I ada 23 dan dari DAK ada 5.

Baca juga:  Selama 9 Bulan, Terjadi 59 Kali Gempa di Pangandaran

“Keberadaan lumbung padi juga sangat membantu masyarakat dalam menyetabilkan harga padi. Karena sudah diatur oleh harga pembelian pemerintah,” sebutnya.

Adapun lokasi lumbung padi tersebut yakni, di Kecamatan Langkaplancar ada 9, Kecamatan Padaherang 34, Kecamatan Pangandaran 11, Kecamatan Cigugur 8 dan Kecamatan Cimerak 10.

Kemudian, Kecamatan Kalipucang ada 11, Kecamatang Cijulang 9, Kecamatan Parigi 24, Kecamatan Sidamulih 34 dan Kecamatan Mangunjaya 35.

“Kami mengimbau kepada masyarakat kalau mau menjual padi hasil panen lebih baik ke lumbung padi agar harganya stabil,” kata Rusyana.