TASIKMALAYA, ruber.id – Delis Sulistina, 13, pelajat kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas mengenaskan di drainase depan sekolahnya diduga merupakan korban bullying.
Dilansir ruber.id dari laman Kompas.com, ibunda Delis, mengaku pernah mendengar curhatan anaknya bahwa anaknya ini sering diejek zbau lontong’ oleh teman-temannya di sekolah.
Diketahui, selama ini, ibu kandung Delis memang berprofesi sebagai pedagang lontong.
Korban Delis, juga merupakan keluarga prasejahtera atau miskin di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Kerabat korban, Ade Munir, 56, menyampaikan hal ini ketika mendampingi ibu kandung Delis di rumah sakit.
Menurut Ade, korban dikenal sebagai anak yang senang di rumah dan jarang main hingga sore, apalagi sampai tak pulang.
Namun, kata Ade, berdasarkan keterangan dari ibu Delis, korban terlihat murung dan senang berdiam diri, sepekan sebelum diketahui hilang.
“Kata ibu korban, sering di-bully di sekolah. Dikata bau lontong, karena ibunya berdagang lontong,” ucap Ade di laman Kompas.com.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh mengaku, pernah mendapatkan informasi itu dari guru Bimbingan Pembinaan (BP) di sekolahnya.
Akan tetapi, laporan ini diklaim telah selesai dan dilakukan pembinaan kepada teman-temannya di sekolah untuk tidak mengulanginya lagi.
“Pernah ada laporan dari guru BP. Tapi, kalau korban bullying itu tidak benar. Kalau ada, itu paling anak- anak hanya bercanda,” ucapnya.
Saefulloh menuturkan, korban selama ini tercatat sebagai siswi cerdas dan berprestasi di sekolah.
Pihak sekolah berharap, kasusnya bisa cepat terungkap dan diketahui penyebab kematiannya oleh pihak berwajib.
“Saya berharap kasusnya cepat terungkap oleh polisi,” sebutnya. (Kompas.com)
Baca berita lainnya: Hilang Selama 5 Hari, Siswi SMPN 6 Kota Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Gorong-gorong