BERITA NASIONAL, ruber.id – Rabu, 15 Juni 2022, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan (reshuffle) sejumlah anggota di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2.
Sebenarnya, perombakan kabinet adalah hal yang wajar dan sering terjadi di pemerintahan.
Namun, entah mengapa, perubahan kali ini menjadi sorotan banyak media asing.
Sorotan Media Asing pada Reshuffle Kabinet Indonesia Maju
Dimulai dari Channel News Asia. Stasiun televisi yang berbasis di Singapura ini mengangkat laporan mengenai reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Selain itu, juga mengulas mengenai pelantikan pejabat baru yang ditunjuk dengan judul ‘Presiden Indonesia Jokowi Ganti Kabinet untuk Ketiga Kali dalam Jabatannya Saat Ini’.
Laporan itu juga menyebutkan jika ada dua menteri yang dilantik saat ini, yaitu Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan juga Hadi Tjahjanto yang ditunjuk sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Selanjutnya, ada media asing The Straits Times. Koran berbahasa Inggris yang juga berbasis di Singapura ini juga membuat headline di medianya tentang reshuffle kabinet Jokowi.
‘Presiden Indonesia Tambah Politisi Berpengalaman, Mantan Kepala Militer ke Kabinet’, demikian judul yang diusung The Straits Times.
Dilansir dari CNN, The Straits Times menuliskan jika Presiden Jokowi telah menunjuk politisi berpengalaman Zulkifli Hasan. Sebagai menteri perdagangan yang baru dan mantan komandan militer Hadi Tjahjanto sebagai menteri urusan agraria dan tata ruang.
Sementara, media dari Malaysia, Malay Mail, serta media asal Jepang, Nikkei, juga ramai memperbincangkan pergantian kabinet di pemerintahan Jokowi ini.
Di mata internasional, Presiden Jokowi memang tergolong aktif untuk me-reshuffle kabinetnya, bahkan ini terjadi ketiga kalinya.
Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas yang kini menjadi menteri perdagangan, menggantikan mendag sebelumnya yakni Muhammad Luthfi.
Lalu mantan panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai menteri ATR/BPN menggantikan menteri sebelumnya yakni Sofyan Djalil.
Dua tahun lalu, Jokowi melakukan perombakan kabinetnya setelah sebelumnya dua menterinya ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yakni Edhy Prabowo (Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif) dan Juliari Peter Batubara (Menteri Sosial nonaktif) lantaran dugaan kasus rasuah.
Lalu pada 2021, tepatnya bulan April, Jokowi membuat kementerian baru yakni Kementerian Investasi yang dipimpin Bahlil Lahadalia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang dipimpin oleh eks CEO Go-Jek Nadiem Makarim.