Ini Perbedaan Jenis Mobil CKD dan CBU

BERITA OTOMOTIF, ruber.id – Dalam dunia industri otomotif, dikenal istilah CKD atau Completely Knock Down dan CBU atau Completely Built Up. Istilah tersebut merupakan di mana mobil itu diproduksi.

Sesuai namanya, CKD berarti mobil yang dirakit di dalam negeri. Sedangkan CBU adalah mobil-mobil yang diimpor dalam keadaan utuh dari luar negeri.

Pada mobil CKD, komponennya diimpor atau diproduksi sendiri di dalam negeri. Keuntungan dari produksi lokal adalah harganya lebih terjangkau lantaran tak kena pajak impor komponen.

Namun, banyak dari masyarakat pemilik mobil yang tak menyadari apa yang membedakan mobil CKD dan CBU. Ternyata, terdapat perbedaan mendasar dari dua jenis mobil tersebut.

CKD dan CBU

Biasanya, mobil-mobil yang bisa disebut mobil CKD adalah mobil yang laris di pasaran dengan skala besar. Dalam waktu yang singkat untuk didistribusikan kepada konsumen. 

Sedangkan mobil CBU adalah mobil yang diproduksi di negara tempat mobil tersebut berasal. Jenis kendaraan ini biasanya mobil-mobil yang memiliki spesifikasi berbeda atau mobil yang khusus.

Baca juga:  Pengen Mobil Baru? 4 Jenis Ini Bisa Kredit 2 Jutaan per Bulan

Kelebihan dan Kekurangan Mobil CKD

Tak banyak yang tahu, perbedaan mobil CKD dan CBU jika hanya dilihat dari tampilan luarnya saja. Namun, nyatanya mobil CKD dan CBU memiliki perbedaan yang signifikan.

Kelebihan Mobil CKD, Harga Lebih Murah

Mobil yang diproduksi di dalam negeri ini sudah pasti harganya lebih murah ketimbang mobil CBU. Hal itu dikarenakan bagian-bagian mobil tersebut dikirim secara terpisah.

Sehingga, dapat memangkas biaya pajak/cukai ketika masuk ke Indonesia. 

Mobil CKD Ramah Perawatan

Karena mobil CKD diproduksi berskala besar, sudah tentu komponen mobil dari mesin hingga parts lainnya akan sangat mudah didapatkan.

Produsen mobil pun sudah bisa dipastikan akan memproduksi spare-part mobil guna memenuhi kebutuhan maintenance mobil-mobil yang dipasarkannya.

Spare-part Mobil CKD Mudah Didapat

ATPM atau Agen Tunggal Pemegang Merk memiliki kewenangan dalam memproduksi spare-part dari mobil-mobil yang mereka rakit dan pasarkan.

Oleh karena itu, sudah bisa dipastikan para pemilik mobil tersebut bisa dengan mudah mendapatkan komponen mobil apa yang dibutuhkan. Untuk diperbaiki atau sekedar diganti.

Baca juga:  Yamaha YZ250FX, Tak Ada Lawan!

Kelemahan Mobil CKD

Jika mobil CKD dibandingkan dengan mobil CBU, tentu ada perbedaan yang signifikan. Mulai dari harga, kualitas hingga fitur yang ditawarkan. Mobil CBU sangat mengedepankan detail kualitas.

Sedangkan mobil CKD, lebih mengedepankan jumlah dan waktu cepat dalam memproduksi kendaraan tersebut. Meski begitu, mobil CKD tak bisa dikatakan buruk.

Karena, mobil CBU memang kualitas, segi performa hingga kualitas material pembuatannya memang di atas standar mobil CKD.

Kelebihan Mobil CBU

Mobil CKD diproduksi secara masif dan cepat, sehingga banyak fitur yang dikurangi oleh produsen untuk menekan cost saat pembuatan.

Kendati demikian, mobil CBU biasanya memiliki fitur-fitur canggih yang tak dimiliki oleh mobil CKD. Namun itu pun sebanding dengan harga mobil CBU tersebut. 

Harga Jual Mobil CBU Tinggi

Karena diproduksi dengan jumlah terbatas, mobil CBU biasanya memiliki harga yang fantastis. Tentunya, ketika mobil CBU akan dijual kembali, harga yang dipasarkan relatif stabil. 

Baca juga:  Penyebab Stang Motor Goyang dan Cara Memperbaikinya

Performa Mobil CBU

Berbicara performa, tentunya mobil CBU mendapatkan modifikasi komponen yang berbeda ketimbang mobil CKD. Oleh karena itu, biasanya mobil-mobil CBU memiliki tenaga dan spesifikasi yang fantastis.

Kelemahan dan Harga Mobil CBU

Ya, inilah konsekuensi dari memiliki mobil CBU. Mobil CBU dikirim langsung dari produsen asal dalam kondisi utuh, sehingga pajaknya pun lebih tinggi jika dibanding mengirim parts terpisah.

Apalagi jika mobil tersebut berjenis sedan. Di Indonesia, mobil sedan dilabeli oleh pemerintah sebagai barang mewah, sehingga pajaknya lebih tinggi dari mobil-mobil jenis lain.

Spare-part Mobil CBU

Mobil produksi CBU umumnya tak memiliki spare-part yang memadai di dalam negeri. Sehingga, untuk memperolehnya konsumen seringkali harus pesan langsung ke negara asal produsen mobil tersebut.

Meski sudah ada beberapa ATPM yang sudah menyediakan layanan jasa dan servis mobil CBU, terkadang konsumen harus sedikit menunggu. Untuk mendapatkan komponen yang dibutuhkan. (R002/dede ihsan)

sumber: garasi.id