Barang Kuno Banyak Ditemukan di Desa Selasari Pangandaran

Desa Selasari
BARANG kuno yang ditemukan di Desa Selasari disimpan di Tourism Information Centre (TIC) Pangandaran. ist/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Barang kuno banyak ditemukan di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Desa ini juga masuk nominasi 50 besar desa wisata se Indonesia.

Kasi Seni Budaya di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran Iing Rohidin mengatakan, barang kuno tersebut banyak ditemukan di dalam goa.

Berdasarkan penelusuran, di Desa Selasari ini banyak terdapat goa yang jumlahnya sampai ratusan.

“Dinas dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten telah menemukan beberapa benda kuno. Ada disimpan di TIC,” kata Iing, Sabtu (16/10/2021).

Di antaranya, ada gerabah yang ditemukan di Goa Peteng dan tulang hewan purba untuk alat berburu di Goa Sutrareregan.

Baca juga:  Porsenitas, Kontingen Pangandaran Diminta Berprestasi

Benda tersebut diyakini merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia purba yang hidup 10.000 tahun silam.

“Adanya penemuan barang kuno itu ciri eksistensi manusia purba banyak melakukan aktivitas di dalam goa,” ujarnya.

Iing menuturkan, pada kehidupan zaman mesolitikum atau zaman batu memang menggunakan batu sebagai alat dalam kegiatan sehari-hari.

Serta membuat kerajinan gerabah dari tanah liat. Manusia pada zaman itu mulai mengalami perkembangan budaya yang lebih cepat.

Salah satu di antaranya sudah mulai bercocok tanam meski dengan cara yang masih sederhana.

“Mereka dalam melakukan aktivitas masih menggunakan tulang dan tanduk hewan untuk keperluan sehari-hari,” tuturnya.

Salah satu buktinya, ditemukan beberapa manik-manik dari tulang dan 3 buah gigi gajah purba.

Baca juga:  Bayi Perempuan Ditemukan di Masjid Kalipucang Pangandaran

Tumpukan Bekas Kerang Ukuran Besar

Tumpukan bekas kerang berukuran besar juga pernah ditemukan di Desa Selasari.

Penemuan tumpukan kerang besar itu ditemukan bersama Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten.

Iing menyebutkan, waktu itu pihaknya bersama tim BPCB Banten melakukan penelusuran di goa yang ada di Desa Selasari.

Hasil penelusuran tersebut menemukan beberapa tumpukan kerang berukuran besar, tepatnya di Goa Sutrareregan.

“Tumpukan kerang besar itu sudah berbentuk posil dengan luas area 6×4 meter,” sebutnya.

Tim BPCB dan Disparbud Pangandaran berkeyakinan bahwa di bagian dalam Goa Sutrareregan itu bekas dapur manusia purba.

“Benda yang kami temukan dalam goa merupakan peninggalan manusia pra sejarah zaman mesolitikum,” ucapnya.

Baca juga:  Tiap Tahun Urusi Masalah Limbah PT Pecu, Kepala DLHK Pangandaran: Sudah Capek

Iing menerangkan, karakteristik manusia purba pada zaman mesolitikum sudah mengenal kebudayaan berupa coretan sederhana pada dinding goa.

“Dari penemuan tumpukan kerang ukuran besar itu terus dilakukan penelitian oleh BPCB,” terangnya.

Saat ini tim BPCB sedang mencari hasil kebudayaan lain yang biasa dilakukan manusia purba pada zaman itu.

Biasanya, kata Iing, mereka membuat lukisan pada dinding goa atau tebing. Seperti sedang berburu yang divisualisasikan dengan gambar hewan dan gambar panah.

“Selain gambar berburu hewan dan panah, juga biasanya terdapat gambar sedang menangkap dan perahu,” kata Iing. (R001/smf)