CIAMIS  

Jembatan Cirahong Masih Jadi Tempat Favorit Warga Ciamis Ngabuburit, Ini Alasannya

CIAMIS, ruber — Jembatan Cirahong di Kabupaten Ciamis masih menjadi lokasi favorit ngabuburit. Itu terlihat di mana setiap sorenya sejak awal bulan suci Ramadan 1440 Hijriah ini, warga terlihat memenuhi sekitar jembatan yang dibangun Belanda ini.

Di Jembatan yang berbatasan antara Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya ini, ada banyak keunikan dan daya tarik tersendiri.

Mulai dari cerita sejarah pembuatan jembatan, kajian konstruksi hingga daya tarik wisata.

Jembatan Cirahong sendiri menghubungkan wilayah Desa Panyingkiran Kecamatan/Kabupaten Ciamis dan wilayah Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan data teknis, jembatan ini memiliki nomor register BH 1290. Bentangan jembatan sepanjang 202 meter melintas di atas Sungai Citanduy.

Baca juga:  Selama Ramadan, Polisi Berpeci di Ciamis Layani Pembuatan SIM dan Pajak Kendaraan

Jembatan ini dibangun pada tahun 1893 atau pada zaman kolonial Belanda.

Uniknya, pada bagian atas jembatan ini, digunakan untuk jembatan rel kereta api, dan bagian lorong bawahnya bisa dilalui mobil kecil dan sepeda motor. Sehingga jembatan ini menjadi jalur alternatif Ciamis-Tasikmalaya.

“Biasa sering ngabuburit di Jembatan Cirahong ini. Duduk-duduk di dekat rel kereta sambil foto-foto dan ngobrol-ngobrol, kalau kebetulan beruntung ada kereta lewat kan jadi bagus difotonya,” ujar Indah Rosiana.

Menurut Indah, Jembatan Cirahong jadi lokasi ngabuburit terbaik. Selain lokasinya dekat pinggir perkotaan, juga tidak terlalu ramai bahkan cenderung sepi kendaraan.

Hal ini juga ditunjang dengan suasana perbukitan dan perkebunan hijau milik warga sehingga membuat lokasi di sekitar sejuk.

Baca juga:  Kasus Finger Print, HMI Pertanyakan Kinerja Kejari Ciamis

“Memang tidak setiap hari, tapi kalau ada waktu ngabuburit pasti ke sini sama temen-temen,” ucapnya.

Sementara itu, pemerhari Sejarah yang juga akademisi Ciamis Heri Herdianto menyebutkan, berdasarkan catatan sejarah, ketika pemerintah kolonial Belanda merencanakan pembangunan sistem transportasi kereta api di pulau Jawa, sebenarnya jembatan Cirahong tidak ada.

Artinya, jalur kereta api tersebut tak akan melintasi wilayah Ciamis.

Informasi itu, rupanya sampai ke telinga mantan Bupati Ciamis R.A.A. Kusumadiningrat, yang kala itu masih bernama Bupati Galuh (1839-1886).

Walaupun sudah pensiun, tapi bupati yang dikenal dengan sebutan Kangjeng Prebu ini masih memiliki pengaruh kuat terhadap kolonial Belanda.

“Kanjeng Prebu langsung melakukan negosiasi kepada pemerintah kolonial Belanda agar jalur kereta api bisa melalui Ciamis. Akhirnya Kanjeng Prebu berhasil meyakinkan pemerintah kolonial Belanda,” katanya. dang

Baca juga:  Kasus Pencurian di Pangandaran Terungkap, Pelaku dari Garut dan Tasikmalaya, 1 Masih DPO
Foto: SEJUMLAH warga Ciamis ngabuburit di Jembatan Cirahong. dang/ruang berita
loading…