Dipungli Oknum saat Jemput Wisatawan di Stasiun KA Banjar, Manajemen Hotel di Pangandaran Mengeluh

Img
Img

PANGANDARAN, ruber — Manajemen Sun In Pangandaran Hotel mengeluhkan soal penjemputan tamu hotelnya yang menggunakan jasa transportasi kereta api sampai Stasiun Banjar.

BACA JUGA: PT KAI Launching KA Pangandaran Jalur Jakarta-Banjar, Tarif Promo Mulai 2 Januari hingga 1 Februari

Penyebabnya, pihak hotel terkendala dengan adanya oknum yang ada di Stasiun Banjar dan tidak memperbolehkan penjemputan tamu hotel. 

Alasannya, tamu yang hendak berlibur ke Pangandaran yang turun di Stasiun Banjar adalah jatah penumpang mereka.

Keluhan itu disampaikan pihak manajemen hotel melalui media sosial Facebook dengan alamat
https://www.facebook.com/120454985357/posts/10156608675445358/

Ketika ruber mencoba untuk mengonfirmasi terkait keluhan di Facebook ini, Pemilik Hotel Sun In Pangandaran Anton Wijaya menceritakan kronologis kejadiannya.

Baca juga:  HMI Kritisi Penggunaan Kendaraan Eselon II oleh Eselon III di Pangandaran

Menurut Anton, pungli terjadi Jumat (18/1/2019) sekitar jam 15.00 WIB.

Anton mengatakan, saat itu pihaknya akan menjemput tamu yang menggunakan KA Pangandaran dari Bandung.

“Tak seperti biasanya, mobil kami diberhentikan orang-orang yang mengaku tukang ojek dan becak.”

“Kasih tahu ke majikan kamu, jangan narik di sini, ini mah jatah kita,” kata Anton menirukan cerita yang disampaikan sopirnya via telepon, Sabtu (19/1/2019).

Selain itu, lanjut Anton, pihaknya juga diminta sejumlah uang oleh oknum tersebut.

Karena tak mau ribut, setelah pihaknya melakukan negosiasi, sopir menyerahkan uang sebesar Rp30.000.

“Setelah mereka menerima uang, mereka juga menginginkan mobil jemputan kami tidak masuk area parkir stasiun.”

Baca juga:  Minibus Jenis Carry Terbakar di Jalan Raya Pangandaran-Kalipucang

“Mereka meminta mobil jemputan parkir di tempat yang lebih jauh agar penumpang kereta api lebih dulu menggunakan jasa ojek atau becak,” ucapnya. 

Anton menuturkan, layanan jemput gratis untuk tamu hotel pihaknya sudah dilakukan sejak lama.

Hanya, kata Anton, intensitas layanan makin tinggi setelah beroperasinya KA Pangandaran.

“Kenaikan permintaan penjemputan bisa mencapai tiga hingga empat kali lipat lebih banyak,” tuturnya. 

Anton berharap, terkait masalah angkutan stasiun menjadi perhatian pemerintah.

Salah satu opsi dengan memasang palang berbayar sehingga pungutan yang diberlakukan bersifat resmi.

“Kalau jemputan tidak boleh, pemerintah bisa menyediakan jemputan khusus untuk wisatawan yang mau ke Pangandaran,” ungkapnya. dede ihsan

loading…