Kisah di Balik Batu Kuda di Kaki Gunung Sawal Ciamis, Berani Naik Harus Rela Kesurupan

Kisah di Balik Batu Kuda di Kaki Gunung Sawal Ciamis

BERITA CIAMIS, ruber.idBatu besar mirip kuda di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini menyimpan mitos.

Konon, siapa saja yang naik di batu tersebut, akan merasakan sakit kepala dan pusing tiba-tiba.

Bahkan, ada juga yang kesurupan. Percaya atau tidak?

Di sebuah daerah di Kabupaten Ciamis, tepatnya di Blok Pasirmalang, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku. Atau di Kaki Gunung Sawal, terdapat sebuah batu besar yang menyerupai kuda lengkap dengan tunggangannya atau pelana.

Sebagian warga di tempat ini percaya dengan mitos, naik batu akan sakit kepala dan kesurupan.

Bahkan, beberapa warga juga sempat melihat batu tersebut bercahaya pada malam-malam tertentu, seperti pada malam Jumat Kliwon.

Baca juga:  Polres Ciamis Tangkap Pelaku Jual Beli Benih Lobster

Pengelola lahan di lokasi Batu Kuda Asep Hidayat mengatakan, pada zaman dulu, lokasi tersebut merupakan tempat menggembala kuda dan kerbau.

Konon juga, menurut cerita, adanya perebutan kekuasaan lahan tersebut.

Sampai akhirnya, lahan ini terbengkalai begitu saja.

“Memang di sini warga menyebut batu itu, Batu Kuda, ada pelananya dan pijakannnya.”

“Namun, ada mitos yang berkembang kalau seseorang naik, tidak lama setelah turun akan merasa pusing.”

“Tak jarang juga sampai kesurupan, jadi warga di sini jarang yang berani naik ke batu itu,” ucapnya.

Warga sekitar, kata dia, tidak ada yang berani memindah atau merusak batu tersebut.

Warga Tidak Berani Memindahkan Batu Kuda

Alasannya, kata dia, khawatir bila warga pindahkan akan terjadi malapetaka di daerahnya.

Baca juga:  Gerhana Bulan Sebagian Terjadi Minggu Dini Hari, Takbir Menggema di Langit Kota Bandung

Bahkan, saat malam Jumat, warga sempat melihat batu tersebut terlihat bercahaya.

“Dulu menurut orangtua, di batu ini juga sempat ada ritual dan sesajen.”

“Namun, seiring waktu sekarang sudah tidak ada lagi,” tuturnya.

Beberapa minggu ke belakang, kata dia, ada tiga anggota klub motor di Ciamis yang kesurupan, saat melaksanakan kegiatan di sekitar lokasi Batu Kuda.

Menurutnya, mitos tersebut boleh percaya atau tidak.

Yang jelas, dengan adanya mitos tersebut, batu tersebut tetap berdiri kokoh di atas bukit di Kaki Gunung Sawal.

Penuturan sesepuh, kata dia, batu tersebut menjadi sebuah patok penguat tanah atau penyangga gunung supaya tidak longsor.

“Batu kuda ini kami yakini juga sebagai patok penguat, menurut pepatah orangtua dulu, kalau batu ini diambil maka bukit ini bisa saja longsor.”

Baca juga:  Raden Dewi Sartika, Pahlawan Nasional Wanita asal Bandung Pendiri Sekolah Isteri

“Kami ambil hikmahnya dari mitos yang berkembang ini,” terangnya.

Penulis: Dang/Editor: Arsip ruber.id